Divisi truk peluncur rudal adalah divisi yang dirahasiakan dari Minsk Automobile Plant (MAZ) pada waktu Uni Soviet berdiri, Minsk Automobile Plant memproduksi kendaraan yang membawa rudal pada saat pawai di Red Square, pertahanan udara dan alat berat lainnya. Setelah runtuhnya Uni Soviet, Minsk Automobile Plant menjadi perusahaan independen dan sekarang berada di bawah pengawasan Departemen Pertahanan Belarussia. Pabrik ini biasanya memproduksi truk MZKT-79221 yang biasa membawa rudal seri Topol-M dan juga MZKT-7930 yang biasa membawa rudal "Iskander". Sekarang mari kita lihat proses pembuatannya.
Proses Pembuatan
pertama mereka menentukan desain dan rancangan truknya di atas kertas
setelah menentukan rancangan mereka mulai membuat chassisnya
memotong-motong rangka baja dengan las
dilas lagi agar terbentuk
setelah chassisnya dicat, mereka mulai memasang as roda dan pernya
memasang kabin truknya dan mesin mesin
MZKT-7930 yang sudah hampir jadi
truk MZKT-79221 berpenggerak 8X8
pada MZKT-79221 ada dua bagian kabin, bagian kiri dan bagian kanan, bagian kanan dan bagian kiri saling berkomunikasi lewat radio, tidak mungkin lewat isyarat tangan, karena nanti ditengahnya akan ada rudal yang besar yang akan menghalangi keduanya.
pemandangan dari kabin truk MZKT-79221
sudah jadi, MZKT-79221 biasanya dijual dengan harga 4 juta rubel rusia.
Truk MZKT-79211 yang sedang membawa rudal RT-2UTTH Topol M, RT-2UTTH Topol M (NATO:SS-27) adalah peluru kendali balistik antar benua milik Rusia, yang mampu mencapai sasaran sejauh 10,500 km (dengan membawa muatan senjata nuklir seberat 1 ton).
Panjangnya 21,9 m ,dengan diameter 1,9 m ,dan berat-nya mencapai 47,2 ton.
Panjangnya 21,9 m ,dengan diameter 1,9 m ,dan berat-nya mencapai 47,2 ton.
peluncuran rudal
Ini adalah truk MAZ-7907. Panjangnya mencapai 30 meter, mempunyai 24 roda. Di atasnya seharusnya dipasang rudal balistik Celina-2 complex. Saat pengujian sedang berjalan, Perang Dingin berakhir, dan truk ini pun terbengkalai
Sumber : http://refreshingnews9.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar