Bos WikiLeaks, Julian Paul Assange, telah ditangkap oleh polisi Inggris atas sebuah perintah penangkapan Eropa yang dikeluarkan oleh Swedia karena dugaan kejahatan seksual termasuk pemerkosaan. Demikian Polisi Metropolitan London siang tadi. Para jaksa Swedia telah melansir perintah penangkapan terhadap pria berkebangsaan Australia berusia 39 tahun itu yang diincar Swedia karena dituduh melakukan tindak pidana kejahatan seksual, yang berkali-kali disanggahnya.
Polisi bilang Assange, yang saat ini menjadi pusat perhatian sejagat karena pembocoran puluhan ribu kawat-kawat diplomatik rahasia Amerika Serikat, ditahan sekitar pukul 09.30 pagi waktu London (pukul 4 sore WIB) dengan perjanjian di sebuah kantor polisi di London di bawah Perintah Penangkapan Eropa. Sebelumnya, pengacara Assange mengisyaratkan kliennya akan menyerahkan diri pada hari ini.
Sebelumnya, Assange, berjanji akan menyerahkan diri kepada polisi paling lambat 24 jam. Tindakan itu dilakukan setelah Swedia mengeluarkan surat permohonan kepada Inggris untuk menangkap pendiri lembaga yang membocorkan dokumen diplomatik Amerika Serikat. “Kami sudah mendiskusikan soal penyerahan diri ini,” kata Mark Stephens, pengacara Assange. Sebelum ditangkap Assange bersembunyi di bagian tenggara Inggris. Polisi setempat sudah mengetahui posisinya, hanya mereka menunggu surat resmi permohonan penangkapan dari Swedia.
Assange, warga Australia yang berusia 39 tahun, belakangan ini memang mendapat tekanan berat. Itu terjadi setelah Wikileaks membocorkan dokumen pembicaraan diplomatik dari 274 kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Washington. Wikileaks telah mengeluarkan 842 dari 251.287 dokumen kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat di dunia. Dalam situs Wikileaks yang beralamat di Wikileaks.de, kawat diplomatik yang berisi memo laporan rahasia ini bertanggal sejak 28 Desember 1966 hingga 28 Februari 2010. Pemerintah Swedia hendak menangkap Assange bukan gara-gara dokumen tersebut. Tapi, karena dia berhubungan seks tanpa kondom.
0 komentar:
Posting Komentar