
Stonehenge, bangunan batu besar dari zaman Neolitik. Misteri masih menyelimuti bagaimana batu-batu itu bisa dibawa dari Wales ke tempatnya sekarang.
Stonehenge yang dibangun pada zaman Neolitik, masih menjadi misteri di Inggris. Hingga kini, belum diketahui secara pasti bagaimana orang zaman dulu dapat mendirikan jajaran batu raksasa tersebut.
Misteri Stonehenge yang belum terpecahkan inilah yang coba dipecahkan oleh seorang insinyur yang juga mantan presenter BBC, terutama bagaimana batu-batu raksasa itu dipindahkan dari jarak yang cukup jauh.
Lavin Garry percaya bahwa nenek moyang orang Inggris membangun Stonehenge memakai anyaman keranjang rotan yang digunakan untuk menggelindingkan batu-batu raksasa itu dari Wales ke lokasi sekarang.
Setiap batu diperkirakan memiliki berat hingga 4 ton. Batu-batu ini berasal dari Pegunungan Preseli di Wales atau sekitar 200 mil dari lokasi Stonehenge sekarang.
"Saya selalu berpikir bahwa menyeret batu-batu besar itu secara fisik tidak mungkin karena gesekan di permukaan. Kuncinya adalah teknologi telah mereka terapkan pada saat itu," kata Lavin.
Lavin percaya bahwa pada saat itu para pekerja menggunakan keranjang silinder untuk menyeret batu-batu besar tersebut dari tempat awalnya. keranjang ini dibuat dengan menganyam beberapa struktur pancang ringan yang dapat dengan mudah dipindahkan oleh 4 atau 5 orang.
Lavin telah menguji teorinya itu di dekat lokasi Stonehenge sekarang dan berhasil memindahkan batu seberat satu ton menggunakan anyaman kayu seperti yang ada dalam teorinya.
Saat ini Lavin tengah mempersiapkan sebuah keranjang besar agar mampu memindahkan batu seberat lima ton. Untuk merealisasikan ambisinya ini, Lavin meminta bantuan seorang insinyur, seorang arkeolog kayu kuno, dan penganyam kayu profesional.
Karaena saat ini telah memasuki musim dingin, maka proyek besarnya ini diperkirakan baru akan siap awal musim panas tahun depan.
Dalam teorinya, Lavin percaya bahwa batu-batu di Stonehenge bisa saja digerakkan oleh dua tim berjumlah sepuluh orang. Satu tim beristirahat sementara yang lain bekerja mendorong keranjang raksasa tersebut.
Teori Lain
George Oates, yang baru-baru ini merancang Velodrome Olimpiade serta Jembatan Milenium, mengatakan bahwa sangat mungkin teori Lavin tersebut bisa terlaksana.
"Saya merasa bahwa sangat mungkin sebuah keranjang anyaman dapat membantu menggerakkan batu-batu seberat empat ton dari pegunungan Welsh ke Stonehenge."
Selain teori Lavin, University of Exeter juga mengungkapkan teori lain tentang Stonehenge. Menurut mereka, batu-batu itu mungkin telah menggunakan bantalan bola-bola yang ditempatkan di trek kayu berlekuk, sehingga akan mudah membawa batu-batu besar tersebut ke lokasi. (DailyMail)
Misteri Stonehenge yang belum terpecahkan inilah yang coba dipecahkan oleh seorang insinyur yang juga mantan presenter BBC, terutama bagaimana batu-batu raksasa itu dipindahkan dari jarak yang cukup jauh.
Lavin Garry percaya bahwa nenek moyang orang Inggris membangun Stonehenge memakai anyaman keranjang rotan yang digunakan untuk menggelindingkan batu-batu raksasa itu dari Wales ke lokasi sekarang.
Setiap batu diperkirakan memiliki berat hingga 4 ton. Batu-batu ini berasal dari Pegunungan Preseli di Wales atau sekitar 200 mil dari lokasi Stonehenge sekarang.
"Saya selalu berpikir bahwa menyeret batu-batu besar itu secara fisik tidak mungkin karena gesekan di permukaan. Kuncinya adalah teknologi telah mereka terapkan pada saat itu," kata Lavin.
Lavin percaya bahwa pada saat itu para pekerja menggunakan keranjang silinder untuk menyeret batu-batu besar tersebut dari tempat awalnya. keranjang ini dibuat dengan menganyam beberapa struktur pancang ringan yang dapat dengan mudah dipindahkan oleh 4 atau 5 orang.
Lavin telah menguji teorinya itu di dekat lokasi Stonehenge sekarang dan berhasil memindahkan batu seberat satu ton menggunakan anyaman kayu seperti yang ada dalam teorinya.
Saat ini Lavin tengah mempersiapkan sebuah keranjang besar agar mampu memindahkan batu seberat lima ton. Untuk merealisasikan ambisinya ini, Lavin meminta bantuan seorang insinyur, seorang arkeolog kayu kuno, dan penganyam kayu profesional.
Karaena saat ini telah memasuki musim dingin, maka proyek besarnya ini diperkirakan baru akan siap awal musim panas tahun depan.
Dalam teorinya, Lavin percaya bahwa batu-batu di Stonehenge bisa saja digerakkan oleh dua tim berjumlah sepuluh orang. Satu tim beristirahat sementara yang lain bekerja mendorong keranjang raksasa tersebut.
Teori Lain
George Oates, yang baru-baru ini merancang Velodrome Olimpiade serta Jembatan Milenium, mengatakan bahwa sangat mungkin teori Lavin tersebut bisa terlaksana.
"Saya merasa bahwa sangat mungkin sebuah keranjang anyaman dapat membantu menggerakkan batu-batu seberat empat ton dari pegunungan Welsh ke Stonehenge."
Selain teori Lavin, University of Exeter juga mengungkapkan teori lain tentang Stonehenge. Menurut mereka, batu-batu itu mungkin telah menggunakan bantalan bola-bola yang ditempatkan di trek kayu berlekuk, sehingga akan mudah membawa batu-batu besar tersebut ke lokasi. (DailyMail)

IST
Garry Lavin dan tim kerjanya mencoba mendorong prototipe rol anyaman kayu untuk memindahkan batu besar di sekitar Stonehenge.

IST
Sketsa ini memperlihatkan bagaimana para pekerja memindahkan batu untuk mendirikan Stonehenge.

Sketsa ini memperlihatkan bagaimana para pekerja memindahkan batu untuk mendirikan Stonehenge.
Sumber : http://www.tribunnews.com/
Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.






















Artikel terkait dengan kategori ini:
Arkeologi
- Hollow Earth, Legenda Rongga di Dalam Bumi
- Para Ahli : Tsunami Jepang Ungkap Keberadaan Kota Atlantis
- Ternyata Gunung - Gunung itu Bergerak ?
- Seorang Profesor Mengklaim Menemukan Peta Harta Karun Suku Maya
- Mengenal 8 Hewan Purba Paling Terkenal
- Sejarah Evolusi Manusia Masih Misterius
- Fosil Dinosaurus Berjari Satu di Ditemukan di Cina
- Beginilah Proses Terbentuknya Laut
- Gunung Api Taman Nasional Yellowstone Bakal Lenyapkan Sepertiga AS
- Inilah 10 Peradaban Dunia yang Jarang Kita Ketahui dan Lenyap Dengan Misterius
- 250 Juta Tahun Lalu Terjadi Pemusnahan Massal
- Manusia Kawini Neanderthal
- Kaitan Antara Letusan Gunung Berapi Dengan Gempa Bumi
- 12 Misteri Terbesar Dunia Yang Membuat Penasaran
- Samudra Baru Tengah Membelah Afrika
- Bukti dan Fakta Manusia Jawa Adalah Nenek Moyangnya Manusia Modern
- Batu Satam, Batu Berumur Jutaan Tahun
- Ditemukan Gunung Api Raksasa Dibawah Laut Sumatera
- Ternyata Letusan Gunung Toba ( Danau Toba )Terdahsyat Sepanjang Masa
- Prehistoric Time Line, Evolusi Kehidupan di Bumi Dari Awal Sampai Saat Ini
- Ada Piramida Raksasa Di Bawah Segitiga Bermuda
- 12 Sebab Adanya Manusia Di Bumi In
- Gunung Berapi Raksasa Terletak Di Arab Saudi
- Melihat isi Piramid Agung Khufu Di Antara Piramid Cheops
0 komentar:
Posting Komentar