Kamis, 13 Mei 2010

MENUNTUT = MEMINTA + KESUNGGUHAN

Sahabat Indonesia yang super,
yang sedang memeriksa ketepatan dari standar bagi kehidupannya.

Adik-adik dan anak-anakku yang terkasih,
yang sedang menjadikan dirinya putra dan putri yang akan diperebutkan oleh para pembesar dalam kehidupan ini.

Mudah-mudahan sapa saya di Kamis pagi yang kita mulai dengan doa-doa yang tulus ini, menemui Anda dalam kedamaian dan kesehatan yang mendasari keefektifan peran Anda sebagai pribadi yang bernilai bagi orang lain.

Pergaulan adalah tempat ditetapkannya standar.

Seorang muda yang bergaul dengan pribadi-pribadi yang santun dan bersemangat mewujudkan impian-impian besar mereka, akan menjadi orang muda yang berhasil tanpa harus menjadi tua, dan menjadi pribadi anggun tanpa harus dilahirkan dalam keluarga ningrat.

Sedangkan dia yang menyediakan matanya bagi pemandangan yang kusam norma – tidak akan mengenali kebaikan yang berada dalam jangkauannya.

Dia yang menyediakan telinganya bagi kata-kata rendah nan hasut – tidak akan mengerti anjuran-anjuran baik yang akan memuliakannya.

Dan dia yang menggerakkan tubuhnya mengikuti gerakan orang-orang yang tuna malu – akan menolak berjalan dengan cara yang akan meninggikan derajatnya.

Maka, marilah kita berdoa agar Tuhan memelihara persaudaraan dan persahabatan kita di ruang keluarga MTSC yang ramah dan santun ini, agar kita tegas memelihara diri dari hal-hal yang tidak memuliakan, dan agar kita berfokus pada hal-hal yang membesarkan kehidupan.

Sahabat saya yang baik hatinya,
yang sedang menjadikan dirinya terbuka bagi kemungkinan-kemungkinan baik,

Anda harus menetapkan standar kualitas untuk yang dapat Anda terima dalam karir dan kehidupan pribadi Anda.

Jika tidak, Anda akan sering diharuskan menerima apa adanya.


Padahal, …

Menerima apa adanya bukanlah sikap yang mewakili keberserahan kepada Tuhan.

Karena,

Mengupayakan tercapainya yang TERBAIK,
adalah sikap orang yang mensyukuri apa pun yang telah ada pada dirinya, UNTUK mencapai yang LEBIH BAIK
bagi dirinya, keluarganya, dan bagi sebanyak-mungkin orang lain.

Anda harus menuntut pencapaian yang terbaik dari pekerjaan Anda, jika tidak - tuntutan yang sama AKAN ditetapkan oleh orang lain kepada Anda.

Dan mungkin,

Tidak ada orang yang lebih disia-siakan hidupnya, daripada dia yang diharuskan menerima apa adanya, saat yang lebih baik masih mungkin baginya.

………..

Dan ini yang saya tanyakan kepada adik-adik dan anak-anak saya yang gemar beristirahat sebelum letih.

………..

Jika yang lebih baik bagimu - masih mungkin, mengapakah engkau berhenti pada yang cukup?

Bukankah kebutuhan hidupmu tumbuh, dan segera menjadikan yang tadinya cukup bagimu itu – sekarang kurang?

Janganlah engkau bersikap seperti rendah hati dan bersahaja, tetapi yang sebetulnya adalah topeng dari hati malas mu.

Di atas bumi ini berserakan rezeki Tuhan mu, yang disediakan untukmu, dan yang akan kau temukan jika engkau mencari.

Bukankah engkau telah meminta? Dan bukankah untuk yang meminta, sudah disiapkan pemberian? Dan bukankah sebetulnya telah banyak sekali pemberian yang kau terima, yang sebetulnya belum pernah kau minta?

Tetapi, lebih sering daripada tidak – engkau berhenti sejengkal dari hadiahmu, berdiri di atas bungkusan penyejahteraan diri dan keluargamu; tetapi engkau sedang asyik menengokkan wajah iri mu ke arah orang-orang yang dengan penuh kesyukuran menunduk dan memungut hadiah-hadiah mereka.

Adikku yang hatinya ranum bagi keikhlasan yang menyejahterakan dan membahagiakan,

Terimalah ini dengan ramah, walau mungkin belum sepenuhnya kau mengerti maksudku, bahwa …

Engkau hanya akan mendapat yang kau tuntut.

Orang yang meminta, tidak pernah se-bersungguh-sungguh orang yang menuntut.

Karena,

Jika engkau menuntut, engkau akan menambahkan kesungguhan pada permintaanmu.

Engkau akan merajinkan diri. Engkau akan mengisi waktumu dengan pekerjaan yang bernilai. Engkau akan menjadikan hubunganmu dengan orang lain sebagai kesempatan untuk menyampaikan keuntungan. Engkau akan menjadikan kehadiranmu sebagai pengindah perasaan orang lain.

Engkau akan ikhlas dalam bekerja, dan berserah dalam menunggu hasil dari upayamu.

Dengannya, engkau mendapat yang kau minta dengan kesungguhan.

Jika engkau bersungguh-sungguh mengupayakan yang terbaik, engkau akan mendapatkan yang terbaik.

Sehingga,

Engkau hanya akan mendapat yang kau tuntut.

Dan karena keikhlasan hatimu untuk melayani bagi kebahagiaan saudara dan sahabatmu,
dan karena kesabaranmu dalam mengatasi kesulitan dan cobaan,
engkau menjadi jiwa yang pantas menuntut.

Dan yang pantas menuntut,
akan mendapatkan yang dituntutnya,
dan yang dilebihkan rahmat baginya
karena keikhlasannya dalam menjadikan Tuhan
sebagai penghitung bagi kebaikan
yang dilebihkannya bagi sesama.

Maka,
adikku yang dititipkan oleh ibumu kepada ibuku,
agar aku melebihkan kasih sayangku kepadamu,

ingatlah selalu, bahwa …

Menuntut adalah meminta dengan kesungguhan yang penuh.

Maka, …

Jadilah pribadi yang pantas untuk menuntut yang terbaik.

Karena,

Dia yang menuntut yang terbaik, akan mendapatkan yang terbaik.

………..

Sahabat saya yang baik hatinya,
adik-adik dan anak-anakku yang keberhasilan masa depannya adalah tujuan dari para orang tua,

Begitu dulu ya?

Mudah-mudahan kita lebih tercerahkan dengan pengertian yang lebih baik mengenai tuntutan kita kepada kehidupan, agar kita menjauhkan diri dari perilaku menuntut tanpa menjadi pribadi yang pantas menuntut.

Mudah-mudahan Tuhan membersihkan hati dan pikiran kita dari pengertian-pengertian yang membatalkan ketepatan sikap dan perilaku kita, dan memastikan agar kita hanya bersikap yang baik, berpikir yang baik, dan berlaku yang baik.


Karena, hati yang baik adalah sumber dari semua kebaikan hidup. Dan, …

Apakah ada pilihan masa depan yang selain kebaikan, bagi jiwa yang baik seperti Anda?

Sampai kita bertemu suatu ketika nanti ya?,
dan kita berjabat-tangan hangat,
duduk-duduk dan berbincang dalam kesadaran yang indah bahwa kita bersaudara dan bersahabat dalam kebaikan,
dan saling memuji kebaikan satu sama lain,
dan saling mendoakan bagi kesehatan dan kebahagiaan satu sama lain.

Duh … seandainya setiap jiwa Indonesia bisa se-ikhlas itu ya?,
karena dengannya kita akan menggunakan kata-kata yang baik bagi penyelesaian masalah-masalah kita,
dan kita tidak akan melihat perlunya pertengkaran dan perusakan kehidupan kita sendiri - karena ketidak-ramahan kita dalam bersaudara dan bersahabat.

Marilah kita menjadi teladan dan pengundang bagi sebanyak mungkin saudara kita, agar kita berbicara dengan baik, dengan bahasa yang baik, dan dengan kesetiaan kepada yang benar dan dalam kesabaran.

Mohon disampaikan salam sayang untuk keluarga Anda terkasih, dari Ibu Linna dan saya.

Loving you all as always,

Mario Teguh
Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    NEGARA-NEGARA YANG MELIHAT MY BLOG

    free counters
     
    Solusi Cerdas Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template