Jumat, 14 Mei 2010

SETIAP JIWA ADALAH JIWA YANG BERNASIB BAIK.

Adik-adik dan anak-anakku yang terkasih, berikut adalah sebuah Super Note yang saya susunkan khusus untuk Anda.

MARIO TEGUH SUPER NOTE -
SETIAP JIWA ADALAH JIWA YANG BERNASIB BAIK.

………..

Sahabat Indonesia yang super,
yang besar harapannya untuk hidup dalam kesejahteraan dan kebahagiaan.

Mudah-mudahan sapa saya dalam Super Note yang sederhana ini mendapati Anda dalam kesehatan dan kedamaian. Dan semoga keindahan kebersamaan Anda dan keluarga selalu berada dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Penyayang.

Nasib.

Demikian banyak bahasan mengenai nasib, banyak pujian karena nasib, tetapi lebih banyak lagi keluhan yang menyalahkan nasib.


………..

Sahabat saya yang sedang bekerja membuktikan bahwa nasibnya baik,

dan adik-adik dan anak-anakku yang sedang menjadikan dirinya bernasib baik,

Pak Mario mulai ya?

Terimalah ini tanpa keraguan, bahwa

Setiap jiwa adalah jiwa yang bernasib baik.

Seseorang disebut bernasib baik, BUKAN karena dia sudah terlahir cerdas, atau mudah mendapatkan uang, atau terlahirkan di keluarga yang kaya raya, atau yang semuanya sudah tersedia dengan mudah. Bukan itu.

Atau, seorang pemuda tidak bisa disebut bernasib baik, hanya karena dia menikah dengan seorang gadis cantik yang cinta mati kepadanya, anak satu-satunya dari seorang saudagar kaya raya, yang sudah sangat tua. Nasib baik bukanlah ‘hanya’ itu.

Kita disebut bernasib baik karena kita diberikan kewenangan penuh untuk memperbaiki kualitas hidup kita sendiri.

Coba bayangkan, apakah ada nasib yang lebih buruk bagi seseorang, jika apa pun yang dilakukannya TIDAK akan bisa memperbaiki kehidupannya?

Tuhan Maha Penyayang, dan kita diberikan kesempatan untuk memperbaiki keadaan kita melalui upaya.

Masih ingat formula kita untuk Upaya? Saya ulangi ya?

Upaya = Doa + Tindakan.

Maka berdoalah, dan pastikanlah Anda bekerja keras untuk memantaskan diri mendapatkan yang Anda minta dari Tuhan.

Maka bekerja keraslah, dan pastikan Anda berdoa sebelum bekerja, selama bekerja, sesudah selesai bekerja.

Adik-adik dan anak-anakku yang super,

Dulu, waktu Pak Mario mendapat bea siswa dan bersekolah di sebuah SMA di Chicago, saya agak terheran-heran saat seorang guru memuji saya sebagai ‘a hard working student’, karena dua hal;

yang pertama,
saya belajar dengan lebih sungguh-sungguh, karena saya termasuk siswa yang tidak terlalu mudah mengerti pelajaran, dan karena saya termasuk yang kecerdasannya biasa dan sedang menyesuaikan diri dengan bahasa Inggris dan budaya Amerika,

dan yang kedua,
dalam pengertian saya waktu itu, belajar bukanlah bekerja.

Tetapi, dengan berjalannya waktu, menjadi semakin jelas bagi saya bahwa

Apa pun yang kita lakukan untuk menjadi pribadi yang lebih mampu, adalah pekerjaan.

Dan,

Bekerja keras adalah mendahulukan tindakan yang memperkuat.

Sedangkan,

Malas adalah mendahulukan apa pun yang melemahkan.

………..

Contohnya ya?

Bekerja keras adalah mendahulukan tindakan yang memperkuat.

Seperti,

Mendahulukan bergaul dengan rekan-rekan yang baik, yang jujur, yang rajin, yang patuh kepada orang tua dan guru, dan yang memajukan kegembiraan daripada membesarkan pertengkaran.

Jika Anda menyebut contoh di atas itu ‘pekerjaan mudah’, cobalah periksa besarnya godaan yang mengajak kita untuk menjauhi yang baik itu semua, godaan untuk mendahulukan kemalasan, untuk membolos, untuk ngeluyur dan ngerumpi tanpa guna, atau untuk bertengkar dan berkelahi melawan jiwa-jiwa pelajar lain yang sebetulnya juga sangat membutuhkan kebaikan hidup.

Dan sebaliknya,

Malas adalah mendahulukan apa pun yang melemahkan.

Mohon adik-adik dan anak-anakku yang terkasih, cermati contoh-contoh berikut ini,
apakah ini semua mudah atau sebetulnya ‘bekerja keras’?

Karena malas untuk masuk kelas dan belajar, rekan-rekan saya melemparkan tas mereka melampaui tembok belakang sekolah, bergotong-royong memanjat, melompat, dan melarikan diri ke arah tempat keramaian.

Sebagian berlari dengan mematikan rasa malu karena diperhatikan banyak orang, sebagian lagi lari dengan kekhawatiran besar akan ada yang melihat dan melaporkannya ke orang tua, dan beberapa orang tidak bisa berlari karena harus mencari dengan panik tas mereka yang diambil orang saat mereka lemparkan melampaui tembok.

Kemudian, di tempat-tempat yang bukan sekolah – mereka harus membunuh waktu menunggu waktu pulang, bercanda dan tertawa melalui hati yang tahu bahwa yang mereka lalukan itu salah, lalu pulang dengan hati yang hampa dan wajah yang dijaga seperti sudah berlaku sebagai anak yang baik.

Apakah itu semua bukan ‘bekerja keras’?

Hm … seandainya mereka menggunakan kemampuan untuk bekerja keras itu, sebagai kekuatan untuk mendahulukan yang memperkuat mereka.

Tetapi, tunggu dulu …

Ada suara kecil di sana yang berseru,

Pak Mario, saya tidak bekerja keras khoq!?
Saya bisa tidur seharian tanpa merasa berdosa.
Saya juga tidak berkeringat saat bangun, malah masih sangat lemas, dan merindukan tidur lagi.

Untuk suara itu, ini penjelasannya:

Dibutuhkan seseorang yang keras kemauannya untuk mengorbankan masa depannya, dan menukarkan kesejahteraan masa depannya dengan kenikmatan tidur yang berlebihan hari ini.

Dibutuhkan seseorang yang sangat hebat rasa percaya-diri-nya untuk menjadikan dirinya orang kecil yang minta-minta dikasihani di masa depan, dengan membunuh masa remajanya dengan melakukan hal-hal yang merusak kesehatannya, merusak nama baik diri dan keluarganya, dan menjadikan banyak orang mencatat namanya sebagai nama yang harus dihindari.

Dibutuhkan kekuatan luar biasa untuk memilih menjadi orang tidak baik.

Adik-adik dan anak-anakku yang menjadi tujuan dari semua doa orang tua kalian,

Coba bayangkan ini:

Apakah mudah bagi Pak Mario untuk berbicara kasar dan sombong kepada kalian yang sangat disayangi oleh orang tua kalian - yang adalah saudara dan sahabat yang sangat saya hormati?

Apakah mungkin Pak Mario melakukan hal-hal yang melanggar moral agar kalian kehilangan hormat kepada orang yang lebih tua?

Apakah mungkin bagi Pak Mario untuk berlaku tidak jujur dalam melayani adik-adik dan anak-anakku yang dikasihi Tuhan?

Dengarkan ini ya?

Mudah bagi jiwa yang baik, untuk berlaku baik.

Dan,

Sulit sekali bagi jiwa yang baik, untuk berlaku yang tidak baik.

Sebaliknya,

Mudah bagi jiwa yang bingung, untuk berlaku tidak baik.

Dan,

Sulit sekali bagi jiwa yang belum ikhlas, untuk berlaku baik.

………..

Adik-adik dan anak-anakku yang sangat besar potensi masa depannya.

Siapa pun yang ingin memperbarui nasibnya, harus memperbarui dirinya.

Maka, janganlah mengeluhkan keadaan Anda sekarang, tetapi berlaku seperti Anda ingin hidup selamanya seperti itu.

Jika Anda tidak berbahagia dengan keadaan Anda sekarang, janganlah tersinggung jika orang lain menasehatkan agar Anda mengurangi atau meninggalkan kelakuan yang menjadikan Anda penikmat keadaan yang Anda keluhkan itu.

Janganlah mengeluhkan suatu keadaan, tetapi bersikap seperti mempertahankannya.

Dan jangan ragukan yang ini,

Dia yang mengeluhkan kehidupannya, tetapi tidak bersedia memperbarui dirinya, akan menua lebih cepat dalam kualitas kehidupan yang sama.

Saya sangat menghormati seseorang yang keras kepala, asal kekerasan-kepalanya itu adalah untuk bersungguh-sungguh dalam sikap dan perilaku yang membaikkannya.

Maka,

Keras kepala-lah untuk kebaikan.

Dan saya sangat khawatir melihat anak muda yang sangat penurut kepada teman-temannya yang tidak menghormati orang tua dan mengabaikan pendidikan.

Maka,

Janganlah menjadi penurut kepada yang tidak membaikkan.

………..

Adik-adik dan anak-anakku yang dalam sepuluh tahun ini akan menjadi pribadi-pribadi yang dihargai dan dihormati oleh lingkungannya,

Pak Mario dulu adalah seorang siswa sekolah yang sering mempertanyakan keadilan kehidupan, karena si Mario kecil itu hidupnya sederhana, dan bahkan tidak jarang kekurangan.

Pak Mario sering bersedih, karena membandingkan kekurangannya dengan kelebihan orang lain. Pak Mario lupa memperhatikan bahwa Ibu dan Bapak adalah orang tua yang sangat pengasih dan mengurangi kesenangan mereka agar anak-anak mereka bergembira.

Janganlah menyiksa diri sendiri seperti Pak Mario dulu ya?
Jika kalian gunakan hati baik kalian, akan jelas terlihat bahwa kalian memiliki lebih banyak hal yang membahagiakan – daripada yang menyedihkan.

Tetapi,

Hati yang penyedih akan selalu menemukan alasan untuk bersedih.

Jangan begitu ya?

Bersemangatlah mengenai masa depan kalian.

Karena, semua keadaan yang sedang membatasi kita ini – adalah keadaan sementara.

Tidak ada keadaan yang permanen.

Semuanya berubah.

Jika kita tidak sedang menuju yang baik, kita harus mempertahankan yang baik.


Atau,

Jika kita tidak sedang menuju yang baik, kita pasti sedang menuju yang tidak membahagiakan.

Jika kita sedang tidak mempertahankan yang baik, kita sedang memajukan kelemahan diri.

Ingatlah,

Setiap jiwa bertanggung-jawab atas kebaikan hidupnya sendiri.

Bekerja-keraslah semasa muda untuk menjadi pribadi dewasa yang dihargai tinggi dan dihormati dengan tulus.

Tetap berkhayal-lah, tetapi janganlah menggunakan khayalan Anda untuk melemahkan kerja keras Anda hari ini.

Pantaskanlah Anda bagi penghargaan dan bayaran-bayaran yang tinggi.

Semakin Anda pantas ber-rezeki baik, semakin Anda kurang mengkhayalkan keberuntungan.

Dan yang ini penting ya?, bahwa …

Keberuntungan bukanlah untuk ditemukan, tetapi untuk dibuka.

Semua sikap baik Anda dalam berhubungan dengan orang lain, dan semua pikiran baik Anda dalam bekerja adalah untuk membuka pintu-pintu rahmat di langit, yang akan dikirimkan kepada Anda dalam amplop dan karung yang bertuliskan nama Anda.

Maka indahkanlah nama yang Anda gunakan dalam hubungan Anda dengan sesama, karena keindahan yang Anda isikan kedalam nama itulah yang diperhatikan Tuhan.

………..

So, adik-adik dan anak-anakku yang sangat saya sayangi,

Yuk kita simpulkan ya?

Setiap jiwa adalah jiwa yang bernasib baik.

Karena,

Dia bebas melakukan yang akan menjadikan dirinya sekuat yang dapat diupayakannya, menjadi sebesar yang disungguhinya, dan menjadi setinggi yang dimintakan ijinnya dari Tuhan.

Maka mengapakah kita harus berkecil hati dalam kehidupan yang kebesarannya berada dalam kewenangan kita untuk mengupayakan?

So …, be cool.
Stay with me, walk with me.
Be my friend, be at my side.

I am all yours.

………..

My young friends, … make your parents proud!

Sadarilah, Anda pemilik kehidupan ini yang sebenarnya.
Kami yang tua-tua ini sedang bekerja keras untuk memastikan kalian hidup dalam masa depan yang damai, yang kuat, dan yang besar.

Kami adalah Ibu dan Ayah kalian,

Jika kami ada salah-salahnya dalam membantu kalian, ada tidak-sabar-nya dalam mendidik, atau ada kurang bijak-nya dalam meneladankan kebaikan, … kami mohon maaf ya?

Kami mohon kalian mengerti, bahwa menjadi orang tua itu tidak mudah.

Nanti, jika kalian telah memiliki bayi-bayi kalian sendiri, kalian akan mengetahui dalam first-hand experience bahwa menjadi orang tua yang lebih dewasa daripada anak-anaknya, yang mampu, yang meneladankan kegembiraan dalam kehidupan yang tidak mudah ini, dan yang menasehatkan keberanian untuk menghadapi masa depan yang juga belum tentu jelas bagi kami yang tua ini, … bukanlah pekerjaan yang mudah.

Sayangi Ibu dan Ayah ya?

Kami juga sangat letih, tetapi kalian harus menjadi pribadi-pribadi yang damai dan sejahtera dalam masa depan yang belum tentu sempat kami hadiri nanti.

Kami sendiri tidak lepas dari kekhawatiran dan ketakutan-ketakutan kami sebagai orang tua, tetapi Tuhan menitipkan kalian kedalam pemeliharaan kami, yang masih harus banyak belajar menyesuaikan diri dengan tugas mendampingi pertumbuhan kalian sebagai pembesar masa depan.

Sayangi kami ya?

Mohon kalian nikmati keberadaan kalian dengan kami sekarang, karena kalianlah yang akan hidup lebih lama daripada kami, kalianlah yang akan hidup dalam masa depan yang kami impikan bagi kalian bahkan sebelum kelahiran kalian.

Sayangi kami ya?

Kebahagiaan kami adalah melihat kalian tumbuh dengan gembira, terlengkapi dalam pendidikan kalian, dan maju memasuki kehidupan sebagai pribadi dewasa yang baik dan berharapan besar.

Semua itu kami lakukan dengan penuh kasih, karena kalian lahir melalui kami.

Maka …, dapatkah kami meminta kepada hati baik kalian untuk membantu kami merasa bahwa upaya kami untuk mendampingi pertumbuhan kalian, adalah sebuah upaya yang indah?

Sayangi kami ya?

………..

Sahabat saya yang muda dan yang indah kebesaran masa depannya,

Orang tua adalah wakil Tuhan dalam kehidupan kita.

Muliakanlah orang tua Anda, karena …

Tidak ada orang yang memuliakan orang tuanya, yang tidak dimuliakan kehidupannya.

Hadiahkanlah hati terlembut Anda bagi Ibu dan Ayah.

Kemudian lihatlah bagaimana sinar surga berpendar dari wajah-wajah terkasih, yang guratan-guratan ketuaannya sebagian adalah karena kesulitan dalam mendidik kita.

Ibu dan Ayah Anda bukanlah orang biasa, jika tidak - mengapakah mereka dipilih Tuhan untuk menghadirkan Anda dalam kehidupan ini.

Hormati dan sayangilah Ibu dan Ayah, … lalu perhatikan apa yang terjadi.
Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    NEGARA-NEGARA YANG MELIHAT MY BLOG

    free counters
     
    Solusi Cerdas Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template