"Frekuensi berhubungan intim untuk setiap pasangan berbeda-beda dan sangat bervariasi. Ada yang dua minggu sekali, namun ada juga yang bisa sampai beberapa kali dalam sehari. Hal ini sangat tergantung dari kebutuhan setiap individunya akan hubungan seksual," ujar dr Vanda.
Namun ada tiga faktor yang bisa mempengaruhi frekuensi bercinta pasangan. Pertama adalah usia. Saat berada di usia puncak biologis yaitu sekitar 25-35 tahun, maka biasanya kebutuhan akan hubungan seksual lebih tinggi daripada usia di atas itu.
Hal kedua yang mempengaruhi adalah berapa lama pasangan itu menikah. Pasangan yang baru menikah biasanya akan melakukan hubungan seksual lebih sering dibandingkan yang sudah lama.
Pasangan yang berada di usia puncak biologis dan belum sampai empat tahun menikah, rata-rata bercinta 2-3 kali seminggu. Namun ada juga yang kurang dari itu, tapi tetap merasa puas. Semuanya kembali ke individu masing-masing.
Faktor ketiga yaitu keinginan pasangan itu sendiri. Frekuensi hubungan seksual menjadi penting jika salah satu dari pasangan tersebut merasa frekuensi bercinta mereka terlalu sedikit ataupun berlebihan.
"Oleh karena itu perlu dibicarakan secara terbuka di antara pasangan apakah hubungan seksual yang dilakukan masih kurang atau justru terlalu sering hingga menimbulkan rasa bosan," jelas dr Vanda.
Dokter Vanda menekankan tidak ada patokan normal berapa kali frekuensi hubungan seksual yang dianggap wajar. Dalam sebuah hubungan, yang penting juga bukan hanya kuantitas, tapi kualitas seks itu.
"Dengan hubungan seksual yang berkesan, maka Anda dan pasangan akan merasa cukup puas dengan kehidupan seksual masing-masing," tandasnya.
wolipop
0 komentar:
Posting Komentar