Masih ingat
dengan lagu berjudul Posesif yang dinyanyikan oleh Naif? Di video klip
lagu tersebut terpampang Afy (waria) sebagai bintangnya. Mungkin saja
benar teori tentang posesif yang sangat berlebihan pada umumnya terjadi
di kalangan kaum homoseksual. Sehingga Afy mungkin bisa mewakili arti
posesif itu sendiri.
Sebut saja beberapa tragedi seperti Gianni
Versace (perancang busana ternama) yang konon ditembak mati oleh
pacarnya. Ada juga ‘pemain lokal’ yang tidak kalah hebohnya karena
sempat menghiasi seluruh headline media cetak maupun online,
yaitu Ryan (yang lebih dikenal dengan: Jagal dari Jombang). Ia didakwa
melakukan pembunuhan sadis (mutilasi) karena “pacar”nya yang dirayu
untuk menemai tidur oleh korban.
Namun bukannya tidak mungkin jika kaum heteroseksual juga
seringkali menjadi posesif. Pacar diidentikan dengan teman yang sifatnya
istimewa. Tidak salah juga sih memperlakukan pacar berbeda dengan teman
lainnya. Seperti misalnya perhatian ekstra, perlindungan, dan kasih
sayang. Dengan demikian, secara otomatis rasa cemburu pasti datang
ketika pacar berdekatan mesra dengan lawan jenis. Bagi sebagian orang
yang tidak dapat menahan rasa cemburu, biasanya sikapnya akan berubah
menjadi kalap dan malahan berbuat kasar meluapkan amarah. Inilah yang
disebut posesif.
Kelewat Sayang
Arti posesif sendiri
adalah suatu perasaan ingin memiliki dan menguasai pasangan secara
berlebihan, tingkat cemburu paling atas.
Pengalaman Masa Lalu
Sikap
ini bisa tumbuh dengan sendirinya karena pengalaman cinta masa lalu
yang buruk akibat pernah diselingkuhi atau dikhianati pasangan; sehingga
dia tidak ingin kejadian tersebut terulang kembali. Wujudnya bisa
berupa mengancam pasangan dan melakukan tindak kekerasan, atau malah
sebaliknya yaitu mengancam akan bunuh diri jika kemauannya tidak
diikuti.
Tidak Percaya Diri
Orang-orang
yang posesif seringkali menyimpan perasaan tidak yakin akan diri
sendiri, rendah diri, tidak percaya diri dan merasa susah untuk
mendapatkan pasangan. Ketika akhirnya dia mendapatkan pacar, maka akan
cenderung melindunginya secara berlebihan.
Ciri-ciri terjangkit penyakit posesif
Jika
HP kamu seringkali berdering tiada henti karena pasangan yang menelepon
hanya untuk menanyakan “Lagi ngapain?”, “Lagi dimana?”, “sama siapa
aja?”, “ada cowok/cewek ga disana?”. Atau melarang keras untuk
berinteraksi dengan lawan jenis baik itu sekedar mengobrol, tersenyum,
basa-basi apalagi kalau kedapatan SMS-an. Daftar nomor telepon di
handphone pun seringkali tak luput darinya, jika terdapat nama yang
tidak dikenali maka pertanyaan bertubi-tubi segera meluncur. Bukan tidak
mungkin terjadi bila pacar kamu langsung melabrak setiap teman lawan
jenis-mu.
Solusi
Sebenarnya cukup wajar
jika posesif masih dalam tahap normal sebagai wujud rasa cinta yang
berlebihan dan takut kehilangan. Namun jika berawal pada intimidasi,
menampar, memukul, menjambak sebaiknya kamu segera memutuskan hubungan
sebelum terlambat dan menjadi parah.
Tapi namanya juga cinta, dipaksa putus malah nyambung lagi. Apa jadinya jika kamu tidak tega memutuskan pasangan? Kalau begitu, mau tidak mau kamu harus mengikuti tips berikut:
* Jangan pernah mengungkit kejadian masa lalu tentang kamu dan
mantan, apapun itu.
* Berikan perhatian yang luar biasa kepada pasangan. Laporkan lokasi, keadaan dan situasi dimanapun kamu berada (mungkin kedengarannya seperti polisi). Laporan yang terus ter-update akan mengurangi perasaan curiga dan pasangan merasa kamu berada di tempat yang aman.
* Jika pasangan sedang marah, lebih baik diam seribu bahasa. Jangan pernah menyanggahnya.
* Kumpulkan kesabaran yang lebih untuk memberikan pengertian kepadanya jika kamu terpaksa harus berinteraksi dengan lawan jenis.
* Jika memungkinkan, ajaklah pasangan untuk berkonsultasi dengan psikiater. Mungkin cara ini akan sedikit susah, salah-salah malah doi akan marah besar karena menganggap kamu sudah menganggapnya gila. Jadi berhati-hatilah.
* Jika tips diatas masih tidak berhasil juga, sepertinya ini saatnya mengatakan kata putus. Toh menjadi jomblo bukanlah kutukan setan. “Bila ku mati.. kau juga mati”
0 komentar:
Posting Komentar